Kalender 1 Muharram Awal Tahun Baru Hijriyah 1442 Pada Hari

Tahun Baru Islam 1 Muharram - Bulan muharram adalah merupakan bulan ke satu dalam hitungan kalender islam, maka dengan itu umat islam memiliki tahun baru sama halnya seperti bulan masehi yang diawali dengan bulan januari, jadi 1 muharram adalah tahun baruya umat islam.

Dengan tiba saatnya 1 muharram umat islam diseluruh dunia ikut serta memeriahkan dalam penyambutan tahu baru, namun cara yang berbeda ada yang dengan cara melaksanakan ritual keagamaan seperti bersama-sama membaca doa awal dan akhir tahun ada pula yang melaksanakan pawai dan sebagainya.

Maka kami disini akan selalu update setiap tahun untuk menentukan hari dan taggal 1 muharram di tahun 1442 yang akan datang, karea bagi umat islam mengetahui tanggal dan bulan hijriyyah adalah wajib karena ada hubungannya dengan ibadah seperti 10 dzukhijjah ada kaitannya dengan lebaran idul adha dan yang lainya.

Kalender 1 Muharram Awal Tahun Baru Hijriyah 1442 Pada Hari

Untuk tahun 1442 hijriyyah taggal 1 muharram jatuh pada hari... menurut hitungan ahli hisab dan menurut hasil ru'yah yang diwakili di setiap wilayah serta di informasikan oleh kementrian agama dan di sepakati oleh MUI juga stapnya dengan melaksanakan sidang isbat.

Sejarah tentang adanya tahun hijriyah dan penetapan awal bulannya adalah ketika banyak para sahabat yang bertanya pada Rosululloh tentang keadaan hilal maka turunlah ayat:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ َ

“Orang-orang bertanya kepadamu tentang hilal. Wahai Muhammad katakanlah: “Hilal itu adalah tanda waktu untuk kepentingan manusia dan badi haji.”(QS. Al-Baqarah: 189)

Karena sebelum penanggalan hijriyah ditetapkan, masyarakat arab dulu yang dijadikan pegangan tahun itu adalah peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada saat itu seperti tahun kelahiran Rosululloh SAW adalah tahun gajah karena saat itu memiliki sejarah bahwa seorag raja yag bernama Abrahah serta para pengikutnya ingin menghancurkan ka'bah dengan menunggangi gajah.

Namun rencana tersebut kandas tidak berhasil setelah Alloh SWT mengutus burung ababil serta membawa batu yang telah di panaskan dineraka sijil dengan tepat sasaran satu persatunya pada rombongan tersebut sehingga hancur lebur semuanya.

Sistem penanggalan seperti ini berkhirlah sampai masa Rosululloh serta khalifah Abu Bakr Ash-Sidiq RA.

Latar Belakang Adanya Penanggalan Bulan hijriyah.

Di saat Abu Musa Al-Asy-‘Ari radhiyahullahu’anhu, menerima surat yang tak bertaggal dari khalifah Umar bin khatab, Abu musa merasa ada keluhan untuk di dokumentasikan sepicuk surat ini.

إنَّه يأتينا مِن أمير المؤمنين كُتبٌ، فلا نَدري على أيٍّ نعمَل، وقد قرأْنا كتابًا محلُّه شعبان، فلا ندري أهو الذي نحن فيه أم الماضي

“Telah sampai kepada kami surat-surat dari Amirul Mukminin, namun kami tidak tau apa yang harus kami perbuat terhadap surat-surat itu. Kami telah membaca salah satu surat yang dikirim di bulan Sya’ban. Kami tidak tahu apakah Sya’ban tahun ini ataukah tahun kemarin.”

Maka dengan itu Khalifah Umar mulai berpikir serta menggumpulkan para sahabat untuk merumuskan membuat kalender yang menjadikan acuan bagi kaum muslimin penagalan tahun hijriyyah.

Penetapan Awal Penanggala Tahun Hijriyyah.

Dalam rapat tersebut Kholifah Umar bin Khatab serta para sahabat, ada beberapa aspirasi yang muncul dari para peserta musyawarah mengenai ketentuan awal tahun.

Diataranya ada yag mengusulkan bahwa penaggalan kita awali saja dari mulai di utusnya Rosululloh, ada juga yang mengusulka pendapat penanggalan di sesuaikan dengan kalender Romawi dimasa raja Iskandar (Alexander), sedangkan usulan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu adalah di mulai dari hijrahnya Roselillah SAW, sehingga dengan adanya usula ini Hati Umar bin Khatab radhiyallahu’anhu merasa terketuk

الهجرة فرقت بين الحق والباطل فأرخوا بها

” Peristiwa Hijrah menjadi pemisah antara yang benar dan yang batil. Jadikanlah ia sebagai patokan penanggalan.” Kata Umar bin Khatab radhiyallahu’anhu mengutarakan alasan.

Dan akhirnya khalifa Umar bin khatab beserta para peserta musyawarah menarik kesimpulan dari pendapat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu dengan alasan firman Allah ta’ala,

لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيه َ


Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. (QS. At-Taubah:108)

Memang ada juga yang mengusulkan pendapat dari tahun kelahiran dan wafatnya Rosululloh.

Dan dalam pendapat Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan,

لأن ابتداء العزم على الهجرة كان في المحرم ؛ إذ البيعة وقعت في أثناء ذي الحجة وهي مقدمة الهجرة ، فكان أول هلال استهل بعد البيعة والعزم على الهجرة هلال المحرم فناسب أن يجعل مبتدأ ، وهذا أقوى ما وقفت عليه من مناسبة الابتداء بالمحرم


“Karena tekad untuk melakukan hijrah terjadi pada bulan muharam. Dimana baiat terjadi dipertengahan bulan Dzulhijah (bulan sebelum muharom). Dari peristiwa baiat itulah awal mula hijrah. Bisa dikatakan hilal pertama setelah peristiwa bai’at adalah hilal bulan muharam, serta tekad untuk berhijrah juga terjadi pada hilal bulan muharam (red. awal bulan muharam). Karena inilah muharam layak dijadikan awal bulan. Ini alasan paling kuat mengapa dipilih bulan muharam.” (Fathul Bari, 7/335)

Namun pendapat tersebut tidak membuahka hasil dengan alasan sebagai mana yang di muat dalam perkataan ibnu hajar

لأن المولد والمبعث لا يخلو واحد منهما من النزاع في تعيين السنة ، وأما وقت الوفاة فأعرضوا عنه لما توقع بذكره من الأسف عليه ، فانحصر في الهجرة

“Karena tahun kelahiran dan tahun diutusnya beliau menjadi Nabi, belum diketahui secara pasti. Adapun tahun wafat beliau, para sahabat tidak memilihnya karena akan menyebabkan kesedihan manakala teringat tahun itu. Oleh karena itu ditetapkan peristiwa hijrah sebagai acuan tahun.” (Fathul Bari, 7/335)

Dengan pandangan pendapat hari lahirnya Rosululloh terdapat unsur menyerupai kalender Nashrani, yang menjadikan tahun kelahiran Nabi Isa sebagai acuan.

Sedagkan yang acuan wafatnya Nabi shallallahu’alaihiwasallam tidak diterima karena menyerupai dengan orang persia (majusi) yang mereka banggakan dengan kematian seorang rajanya.

Demikian lah yang dapat kami sampaikan tentang 1 muharram adalah merupakan awal tahun baru hijriyyah yang dikenal dengan tahun baru islam, semoga dengan adanya artikel yang kami buat ini dapat bermanfaat dan di saat tibanya tahun baru kita bisa menyambutnya dengan khidmah.